Friday, November 21, 2008

buah naga

aga

Posted by: Admin : Category: Informasi

Beberapa tahun belakangan ini kita dikejutkan dengan kehadiran dari sebuah buah yang bernama buah naga. Sebenarnya apa sih buah ini? Dan apa gunanya untuk kesehatan kita? Berikut sedikit penjelasan yang bisa saya sampaikan. Semoga informasi yang saya berikan ini dapat berguna buat kita.

“Buah ini sering digunakan sebagai sesaji untuk para dewa bagi masyarakat Cina kuno. Kenapa? Karena mereka menganggap buah ini mampu membawa berkah tersendiri sehingga sering diletakkan di antara dua ekor patung naga yang berwarna hijau. Sehingga buah ini kelihatan sangat mencolok dan kontras sekali karena warnanya yang merah. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang menganut budaya Cina, terkenal dengan sebutan Thang Loy (buah naga). Akhirnya Thang Loy - lah yang kemudian disebut dalam bahasa Inggris sebagai Dragon Fruit.

Buah yang kaya serat, vitamin, dan mineral ini mampu mencegah berbagai macam penyakit degeneratif, mengurangi tekanan emosi, dan menetralkan racun dalam darah. Adapun penampilan buah ini sangat unik dan menarik. Kenapa? Yah, ukurannya yang sebesar mangga gedong gincu, dengan warna merah menyala cukup menarik perhatian. Belum lagi kulit luarnya yang bersisik seperti ular besar (naga). Terakhir informasi yang saya dapatkan harga buah ini sekitar 20-25 ribu rupiah (entah sekarang).

Ada apa di dalam buah naga?

Kaya Serat

Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.

Selain untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam sistem pencernaan. Serat pangan (dietary fiber) mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses.

Sementara itu, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik. Berkat transit time yang pendek, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga semakin pendek, sehingga kesempatan membahayakan tubuh semakin kecil (Goldberg, 1994).

Serat pangan sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Sayangnya, konsumsi serat di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu sekitar 10 gram per orang per hari. Padahal, konsumsi serat pangan yang dianjurkan adalah 20-30 gram per orang per hari.

Buah naga terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten. Betakaroten merupakan provitamin A yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme lainnya.

Diperkirakan setiap 6 mikrogram betakaroten mempunyai aktivitas biologis setara dengan 1 mikrogram retinol. Kelompok FAO-WHO telah menghitung bahwa hanya separuh dari betakaroten yang terserap yang akan diubah menjadi vitamin A. Kira-kira hanya 1/6 dari kandungan karoten dalam bahan makanan yang akhirnya akan dimanfaatkan oleh tubuh.

Betakaroten juga merupakan jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam mengurangi konsentrasi radikal peroksil. Kemampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari kesanggupannya untuk menstabilkan radikal berinti karbon. Karena betakaroten efektif pada konsentrasi rendah oksigen, dapat melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen.

Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.

No comments: